Siswa tak wajib seragam sekolah

Untuk Ringankan Beban Covid 19 Ada Wacana Siswa SMA tak wajib Seragam Sekolah Selama Satu tahun, Setuju ?

Posted on

Siswa tak wajib seragam sekolah – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mewacanakan siswa SMA/SMK tidak wajib menggunakan seragam sekolah selama satu tahun masuk sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk meringankan beban orang tua siswa yang terdampak COViD-19 atau corona virus.

Sutarmidji juga memfokuskan di bidang pendidikan di tengah pandemi COViD-19 agar pendidikan di Kalbar bisa berjalan dengan baik tanpa memberatkan siswa maupun orang tua. Selain itu, upaya tersebut merupakan bentuk toleransinya terhadap orang tua siswa yang perekonomiannya saat ini sedang tidak stabil.

Midji, sapaan Sutarmidji juga mewanti-wanti Kepala SMA dan SMK Negeri agar tidak meminta biaya daftar ulang bagi siswa baru. Sementara, untuk SD dan SMP menjadi kewenangan Bupati dan Wali Kota.

“Jangan paksa murid untuk membeli pakaian seragam dari sekolah. Sekolah mau jual boleh, tapi jangan memaksa siswa untuk membeli biarkan mau beli dari luar pun boleh,” kata Midji, Sabtu (11/7).

Midji bahkan mengancam akan mengganti kepala sekolah yang ketahuan memungut biaya daftar ulang. “Kalau ada kepala sekolah yang melakukan pungutan daftar ulang, maka duitnya saya suruh kembalikan dan kepala sekolah saya ganti. Kemudian, kalau misalnya jual pakaian harga lebih mahal, lebih dari pasaran dan harus wajib beli juga akan kena,” tegasnya.

Langkah ini dilakukan Midji mengingat kondisi ekonomi orang tua siswa yang terdampak karena pandemi COViD-19. “Kita harus mikirlah bayar uang sekolah ada yang sampai Rp 1,6 juta, kan tidak penting juga kenapa harus beli seragam dua pasang dan batik sekolah juga belum perlu,” ucapnya.

Midji juga meminta agar semua kepala sekolah untuk berinovasi di tengah kondisi COViD-19 dan dapat menyesuaikan kondisi masyarakat saat ini.

Yuk baca:  Sudah Tahu Belum ? Bagaimana Caramu Mengepalkan Tangan Akan Ungkap Karaktermu yang Sesungguhnya

“Jadi tidak perlu dulu seperti pakai batik sekolah seharusnya tidak perlu untuk beli seragam dua stel dulu. Kalau saya baru ada wacana tapi belum putusan bahwa untuk satu tahun sekolah tidak perlu pakai seragam dulu,” pungkasnya.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.