Bunda Harus Tahu ?? Lahir dengan Bantuan Vakum Membuat Anak Bodoh Bener Nggak Sih ?

Posted on

Dalam proses persalinan, ada kondisi di mana bayi membutuhkan bantuan untuk dilahirkan, tepat menjelang akhir, biasanya selama tahap mendorong bayi keluar. Dua metode yang paling umum untuk kelahiran dibantu adalah forceps dan vacuum extraction (juga dikenal sebagai ventouse).

Anda pasti sudah tahu bahwa proses persalinan bisa dilakukan secara normal melalui alat kel4min sang wanita, ataupun secara operasi seksio sesarea atau yang lebih dikenal dengan operasi sesar saja.

Nah pada persalinan dengan cara normal, yaitu melalui v4gina ibu, ada kalanya kepala bayi sulit untuk dilahirkan, sehingga dibutuhkan alat bantu, alat bantu itu salah satunya berupa vakum.

Mendengar kata vakum mungkin terlintas di benak Anda vacuum cleaner yang biasa dipakai dalam membersihkan ruangan. Ya, kurang lebih begitulah bentuk vakum yang digunakan untuk menghisap kepala bayi agar lebih mudah dikeluarkan.

Saat vakum ini menempel, dengan tekanannya maka secara alamiah kepala bayi akan menjadi lonjong, tetapi tidak perlu ditakutkan, karena lonjongnya kepala ini bersifat sementara dan akan menghilang dalam beberapa hari. Hal yang kemudian menjadi pertanyaan, betulkah penggunaan vakum ini akan mempengaruhi kecerdasan anak di kemudian hari?

  • Benarkah Membuat Anak Bodoh?

Jawabannya tidak, mitos yang selama ini beredar salah, tidak ada dampak penggunaan vakum pada kualitas otak anak.

Namun demikian, penggunaan vakum bukan berarti tanpa risiko, salah satu efek samping penggunaan vakum yang ditakutkan adalah terjadinya perdarahan otak bayi, ini dapat terjadi pada operator yang kurang berpengalaman, jadi tetap saja vakum harus digunakan dengan benar dan oleh dokter yang berpengalaman, bidan tidak punya ketrampilan menggunakan vakum ini.

Semoga Informasi diatas bisa membantu para ibu hamil supaya lebih berani dan mengetahui manfaat alat bantu untuk kelahiran sang anak